Warning: session_start(): open(/home/beritahariiniid/public_html/src/var/sessions/sess_0fc2457b3647fe85dc38188c28fbf1a5, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritahariiniid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritahariiniid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritahariiniid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Sam Ferry, Dari Jualan Bakso Keliling di Bali hingga Membangun Usaha dan Kampung Halaman - Beritahariini

Sam Ferry, Dari Jualan Bakso Keliling di Bali hingga Membangun Usaha dan Kampung Halaman

1 day ago 2
ARTICLE AD BOX
Awal cerita Sam Ferry dimulai ketika ia memutuskan untuk keluar dari kampung halamannya pada usia 16 tahun, meninggalkan kehidupan sebagai anak petani miskin di Malang. Karena keterbatasan ekonomi, ia hanya mampu menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan memulai pekerjaannya sebagai buruh cangkul. Setelah beberapa bulan bekerja dengan penghasilan terbatas, ia kemudian mencoba berjualan bakso keliling di Bali pada usia 20 tahun.

Selama dua tahun menjajakan bakso di Bali, dengan mengelilingi Jimbaran hingga Nusa Dua, pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya memberinya keyakinan untuk melangkah lebih jauh. Hal ini menjadi titik awal bagi Sam Ferry untuk merintis usaha bakso miliknya. Ia kemudian mengadu nasib ke Batam pada tahun 1992, membawa tabungan hasil kerja jualan bakso di Bali yang hanya sebesar Rp900 ribu untuk memulai usaha.

Di Batam, ia bersama rekannya memulai usaha bakso keliling, menggunakan modal seadanya. Dengan keuletan, usaha mereka berkembang pesat. Hingga akhirnya, ia membeli gerobak tambahan dan menjadi pemilik usaha Bakso Gunung dengan empat gerobak. Lambat laun, usahanya semakin sukses. Sam Ferry mulai membuka cabang dan akhirnya memiliki delapan cabang Bakso Gunung di Batam.

Meski sukses secara ekonomi, Sam Ferry tidak melupakan kampung halamannya. Sejak 2017, ia mulai membangun jalan sepanjang 1,5 km di Dusun Segelan, Desa Bale Asri, dengan uang pribadinya, dan terus berkomitmen untuk memperpanjang jalan tersebut hingga mencapai 5,5 km. 

Selain itu, ia juga membangun masjid, lapangan sepak bola, dan fasilitas umum lainnya. Usahanya dalam membangun desa tersebut ternyata membuat banyak warga menyarankan agar ia mencalonkan diri sebagai bupati, meskipun bagi Sam Ferry, niatnya adalah ibadah.

“Saya berusaha memberikan yang terbaik untuk kampung halaman, bukan untuk tujuan politik,” katanya. “Semua ini saya lakukan untuk ibadah dan niat sedekah.”

Usaha bakso yang dirintis dari nol ini tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang besar bagi masyarakat sekitar. Dengan delapan cabang dan 80 karyawan, sebagian besar karyawannya juga berasal dari kampung halamannya.

Salah satu gerai Bakso Gunung di Batam. -ANTARA

Pencapaian Sam Ferry ini semakin menginspirasi banyak orang. Sebagai orang yang hidup sederhana namun sukses berbisnis, Sam Ferry tak pernah meninggalkan prinsip bersedekah sebagai bagian dari kesehariannya. Dalam setiap kesempatan, ia terus bersyukur dan menjalani hidup dengan ikhlas, merasa bahwa kebahagiaan sejati datang dari kepuasan hati, bukan materi.

“Saya hanya ingin hidup sehat dan bisa terus memberi manfaat bagi orang lain,” kata Sam Ferry. *ant

Read Entire Article